KA Argo Semeru Tujuan Stasiun Gubeng - Jatinegara Jakarta Alami Delay 3 Jam Tanpa Informasi Pasti

SURABAYA   - Pagi ini, Rabu (18/10/2023) penumpang Kereta Api (KA) Argo Semeru yang hendak berangkat dari Stasiun Gubeng Surabaya tujuan Stasiun Jatinegara Jakarta mengalami delay. Jadwal keberangkatan yang semestinya pada pukul 09:00 pagi mengalami penundaan hingga pukul 12:20.

Penumpang yang telah bersiap-siap untuk berangkat pada jam 09:00 pagi diberitahu bahwa kereta akan berangkat pada jam 11, namun hingga pukul 12:00 belum juga terlihat tanda-tanda keberangkatan. 

Baca juga: Pengamat: UU Cipta Kerja Menjadi Instrumen Penyempurnaan Bagi Perekonomian Indonesia

Tentu saja keterlambatan itu membuat calon penumpang mulai merasa khawatir dan kebingungan karena belum ada informasi yang jelas dari pihak KAI.

Baca juga: Menuju Perubahan Pengelolaan BO IKN Yang Makin Efektif

Situasi ini menyulitkan banyak penumpang yang telah memiliki rencana terjadwal di tujuan mereka, serta yang telah merencanakan perjalanan jauh sebelum hari keberangkatannya.

“Kalau memang belum siap harusnya pengguna jasa dialihkan ke kereta lain atau penjualan tiketnya ditutup saja” ujar Ade salahsatu penumpang.

Baca juga: Plt Minta Maaf, CMMI Bogor Raya Hormati Keputusan Ulama

Sementara itu humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif menjelaskan keterlambatan merupakan dampak dari kecelakaan yang kemarin terjadi pada Daop 6.

"Keterlambatan hari ini akibat terjadinya kecelakaan kereta kemarin", ujarnya.

Baca juga: Ingkit Djaper: PT Gemareksa dan PT Satria Hupasarana Harus Kembalikan Hak Masyarakat

Sedangkan menurut Miqo, seorang pengamat dunia transportasi, sejatinya sebagaimana PM 63 tahun 2019 Pihak KAI diharuskan memberikan kompensasi atas keterlambatan tersebut pada pengguna jasa. Dan diharapkan KAI segera memberikan informasi yang akurat mengenai perkiraan waktu keberangkatan yang baru. 

"Keterbukaan dan komunikasi yang baik sangat penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan bagi pengguna jasa, " terangnya.

Baca juga: FABEM Berharap Menjadi Wadah Pemikiran Untuk Kemajuan Bangsa Bukan Retorika